ALHAMDULILLAH, KEPSEK NAIK HAJI

21 10 2009

Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima yang menjadi dambaan setiap muslim untuk bisa melaksanakannya. Tidak sembarangan orang Islam bisa melaksanakan ibdah haji ini. Kadang ada orang yang sudah mampu secara finansial/materi, tetapi tidak mampu secara fisik. KAdang juga ada orang yang mampu secara fisik maupun mental tetapi tidak mampu secara finansial. Bahkan banyak orang yang telah mampu secara finansial maupun fisik tetapi belum juga bisa melaksanakan ibadah haji ke tanah suci.  Hanya orang-orang Islam pilihan saja yang mendapatkan panggilan dari Allah SWT untuk bisa melaksanakan ibadah haji.

Alhamdulillah, pada tahun ini Kepala Sekolah kami, Dra. Sri Suharsih dan suami beliau, Drs. Muhammad Akhyas, bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Ibu Kepsek beserta suami merupakan guru senior di sekolah kami yang sangat berjasa dalam pengembangan dan kemajuan sekolah. Ibadah haji ini merupakan hadaiah terindah dari Allah kepada beliau berdua atas keikhlasan dan baktinya kepada dunia pendidikan yang tanpa lelah.

Insya Allah, Bu Sri, begitu beliau dipanggil sehari-hari, akan berangkat ibadah haji pada hari Jum’at tanggal 23 Oktober 2009 melalui embarkasi solo. Sebelum berangkat ke solo, para jama’ah pada hari kamis tanggal 22 berkumpul dahulu di pendopo Kabupaten Batang untukmendapatkan pengarahan.

Mengenai tugas kepemimpinan Kepala Sekolah untuk sementara diwakilkan oleh Pak Arif Rahman Hakim. Kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasanya hingga Bu Sri pulang ke tanah suci yang diperkirakan sekitar 40 hari dalam menjalankan ibadah haji.

Kepala Sekolah berpesan agar para civitas akademika tetap melaksanakan kegiatan seperti biasanya. Beliau juga mohon do’a restu dan minta ma’af bila selama berinteraksi dengan civitas sekolah serta masyarakat sekitar banyak melakukan kekhilafan. Diharapkan dengan minta ma’af ini Bu Sri beserta Pak Akhyas dapat khusyuk melaksanakan ibadah haji di tanah suci.

Jemaah Batang Protes Iuran Gotong Royong

Calon jemaah haji (calhaj) Batang mempertanyakan kepada Kantor Depag Batang  mengenai besarnya iuran gotong-royong yang dibebankan kepada para jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci tahun ini. Bagaimana tidak, iuran gotong-royong sebesar Rp 350 ribu ini harus ditanggung tiap calhaj.

Para calhaj menduga iuran gotong royong ini banyak penggelembungan. Meski protes mereka tetap berkomitmen untuk membayar biaya iuran gotong-royong sebesar Rp 350 ribu itu .

“Tapi, dari perincian soal iuran gotong-royong tersebut, banyak kejanggalan dan diduga banyak penggelembungan anggaran,” kata calon haji asal Kecamatan Subah, Edi Yusuf SAg  sebagaimana diwartakan koran Wawasan, Sabtu (3/10).
Yusuf mengatakan, dalam rencana anggaran iuran gotong royong disebutkan, untuk sewa dua truk pengambilan koper di Semarang Rp 2,4 juta. Ongkos bongkar muat koper di Semarang Rp 1 juta dan ongkos bongkar muat di Batang juga Rp 1 juta.
”Sementara perincian lainnya, untuk transpor ke Asrama Haji Donohudan Solo untuk sepuluh orang masing-masing Rp 750 ribu, jadi totalnya Rp 7,5 juta. Sementara transpor konsultasi ke Kanwil Semarang untuk sepuluh orang masing-masing Rp 500 ribu dan totalnya sebanyak Rp 5 juta,” kata Yusuf.
Calon haji asal Kecamatan Batang, M Slamet juga mempertanyakan biaya pemberangkatan haji untuk sewa empat truk masing-masing Rp 1,5 juta sehingga totalnya Rp 6 juta. Sementara bongkar muat koper di Batang Rp 1,5 juta dan bongkar muat koper di Solo Rp 1 juta.
Sedangkan biaya pemulangan haji khusus untuk sewa sebanyak enam truk masing-masing Rp 1,5 juta dan totalnya sebanyak Rp 9 juta. Padahal, berdasarkan hasil survei di lapangan, sewa truk berkisar antara Rp 600 ribu hingga Rp 700 ribu.
”Pada dasarnya kami tidak mempersoalkan iuran gotong royong yang dikenakan kepada masing-masing calon jamaah haji yang besarnya Rp 350 ribu,” kata Slamet diiyakan beberapa calon haji lainnya yang datang ke Kantor Depag Batang.

Kakandepag Batang melalui Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Garahajum), Drs H Subkhi membantah jika ada penggelembungan biaya iuran gotong-royong bagi calon jamaah haji. ”Saya tidak akan menanggapi protes calon jamaah haji terkait besarnya iuran gotong-royong. Sebab, masalah ini bukan urusan saya. Besarnya iuran gotong-royong sudah disepakati oleh tim perumus dan Depag melalui Seksi Garahajum hanya sebatas mengajukan draft anggarannya dan oleh tim perumus disetujui,” tegas Subkhi.


Aksi

Information

Tinggalkan komentar